Camat Natar Angkat Bicara Soal Iuran Ambulance, Ini Penjelasannya

Lampung Selatan – Rencana penggalangan iuran Rp100 ribu per kepala keluarga (KK) untuk membeli mobil ambulance di Dusun 4, Desa Bumi Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, terus menuai sorotan. Sebagian warga menilai langkah tersebut berpotensi menambah beban, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.

Penjabat (PJ) Kepala Desa Bumi Sari, Riansyah Taufik, sebelumnya menegaskan bahwa program tersebut bukan agenda resmi desa, melainkan inisiatif Dusun 4. Ia menekankan, iuran bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan.

“Kalau dana iuran tidak cukup untuk membeli ambulance baru, bisa kita ajukan bantuan ke DPR, Bupati, Gubernur, bahkan Presiden,” jelas Riansyah.

Menanggapi polemik itu, Camat Natar Eko Irawan meminta agar program tidak dipaksakan dan harus berdasarkan kesepakatan warga.

“Kalau program itu bukan kesepakatan warga, ya jangan dilakukan. Kalau sudah berjalan tapi dana tidak mencukupi, sebaiknya dikembalikan kepada warga yang telah menyumbang,” ujar Eko Irawan saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/9/2025).

Ia juga mengungkapkan, panitia tengah berupaya mencari dukungan dari donatur luar sehingga tidak semata-mata membebankan iuran kepada warga.

“Selagi masyarakat tidak dibebankan dan tidak dipaksakan, silakan saja. Saya melihat niatnya baik. Tapi kalau ada warga yang merasa keberatan atau ada unsur pemaksaan, bisa langsung melapor ke saya,” tegasnya.

Eko Irawan menekankan, program seperti ini tidak boleh menimbulkan kesan wajib. Ia mengimbau pemerintah desa lebih peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan mengutamakan program yang benar-benar sesuai kebutuhan warga.

Sorotan warga dan klarifikasi dari pihak kecamatan ini menjadi catatan penting agar setiap program desa maupun dusun dilaksanakan secara transparan, partisipatif, serta tidak

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!