Sarat Penyelewengan, Proyek Pembangunan Pagar TPU Kebon Jahe 797juta Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi ‎

0-2976x3968-0-0-{}-0-24#

AKURATLAMPUNG, BANDAR LAMPUNG – Proyek pembangunan pagar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) atau Makam Kebon Jahe yang berlokasi di Jalan Kamboja, Enggal, Kecamatan Enggal Kota Bandar Lampung menjadi cibiran warga.

‎Selain dikeluhkan lantaran proses konstruksi mengganggu arus lalu lintas dan menimbulkan kemacetan. Proyek pembangunan pagar makam yang menelan anggaran sebanyak Rp.797 juta yang dikerjakan oleh CV Prima Mandiri Kontruksi itu  dinilai warga dikerjakan dengan asal-asalan serta berpotensi cepat rusak, Senin 22 September 2025.

‎Warga setempat Iwan (28) mengatakan, kualitas pekerjaan pada proyek tersebut jauh dari harapan. Ia pun menilai bahwa, pembagunan pagar makam yang dikerjakan tanpa pengawasan berpotensi menghasilkan bangunan yang tidak awet jangka panjang.

‎”Pagar ini kan cukup penting untuk menjadi pembatas dan penutup area makam, namun dikerjakan dengan asal jadi, saya yakin tidak bertahan lama,” kata Iwan kepada wartawan, pada Senin (22/9/2025).

‎Ia menyebut bahwa, pekerjaan pembangunan pagar makam tersebut dilakukan dengan cara menambal sulam. Melanjutkan pembuatan tembok yang hanya memakai pondasi lama atau bekas tanpa membuat baru.

‎“Pondasinya yang lama tidak di bongkar atau diperbaiki, padahal pondasi yang lama itu kan rawan roboh karena termakan waktu, namun tetap dibiarkan saja, saya rasa dalam spesifikasi dimulai dari awal bukannya langsung naik bata,” ujarnya.

‎Lebih jauh, Iwan menduga ada ketidaktransparanan dalam proyek tersebut. “Plang proyek kan terpasang tuh disebelah sana, saya lihat anggarannya cukup besar hampir 800 juta, masa dengan anggaran sebesar itu tidak memikirkan kualitas bahan, saya duga ada permainan di balik proyek ini” imbuhnya.

‎Selain demikian, lanjut Iwan mempertanyakan terkait efektivitas pengawasan Pemerintah Kota. Menurutnya, proyek pekerjaan seperti ini mustinya  diawasi dengan benar supaya konstruksi bangunan yang dihasilkan nantinya dapat sesuai harapan.

‎ “Seharusnya pemkot mengawasi dengan ketat. Jangan hanya ada proyek, tapi kualitas diabaikan. Kalau begini, anggaran ratusan juta terbuang sia-sia,” kata Andi.

‎Sementara itu, dari pantauan awak media terlihat beberapa pekerja sedang mengayam besi, namun saat wartawan mencoba mempertanyakan kepada pihak pengembang CV Prima Mandiri Kontruksi di lokasi untuk meminta keterangan terkait proyek tersebut, pihak terkait sedang tidak berada di lokasi.

‎Di tempat berbeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, belum memberikan tanggapan meski sudah dihubungi wartawan. (*)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!