Bandar Lampung – Laga pekan kedua Liga Super Indonesia antara Bhayangkara Presisi Lampung FC menghadapi PSM Makassar di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025), berakhir dengan skor imbang 1–1.
Sejak babak pertama, kedua tim tampil saling menyerang. Bhayangkara FC yang tampil dominan justru harus kebobolan lebih dulu pada menit ke-38. Wasit menunjuk titik putih setelah pemain Bhayangkara melanggar pemain PSM di kotak penalti, usai meninjau tayangan VAR. Eksekusi penalti sukses diselesaikan pemain PSM sehingga skor berubah 0–1.
Memasuki babak kedua, Bhayangkara FC bangkit. Pada menit ke-48, wasit kembali memberikan penalti, kali ini untuk Bhayangkara, setelah pemain mereka dijatuhkan di kotak terlarang. Keputusan sempat menuai protes dari kubu PSM, namun wasit tetap berpegang pada hasil VAR. Ilija Spasojevic yang maju sebagai eksekutor berhasil menuntaskan tugasnya dan menyamakan skor menjadi 1–1.
Hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada tambahan gol tercipta meski kedua tim sama-sama menciptakan peluang. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 1–1.
Pelatih Bhayangkara Lampung FC, Paul Munster, menyebut anak asuhnya sudah tampil maksimal, meski gagal meraih kemenangan perdana di kandang.
“Kami bermain sudah maksimal, semua pemain semangat untuk memenangkan pertandingan. Hanya saja belum mampu merebut kemenangan hari ini,” ujarnya.
Senada, striker Ilija Spasojevic menyampaikan permintaan maaf kepada suporter Bhayangkara Lampung.
“Kami kecewa dengan hasil seri ini, karena target kami menang 3 poin di laga perdana di Lampung. Namun hanya imbang 1–1, ini poin pertama di liga,” kata Spasojevic.
Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menilai timnya seharusnya bisa menambah gol pada babak kedua. Namun kondisi fisik pemain menurun, ditambah keputusan wasit yang menurutnya kontroversial.
“Kalau kita lihat dari VAR, seharusnya tidak penalti. Tapi ya itulah sepak bola, keputusan ada di tangan wasit,” ungkapnya.
Laga kandang perdana Bhayangkara Presisi Lampung FC tersebut berlangsung meriah. Sebanyak 6.713 penonton memadati Stadion Sumpah Pemuda. Suporter Elbhara dan The Guardians of Saburai memberikan dukungan penuh, menciptakan atmosfer yang bahkan diakui memengaruhi fokus pemain PSM Makassar.