Aliansi Masyarakat Panjang Bersatu Menolak Provokasi Oknum yang Mengatasnamakan Warga Panjang

Bandar Lampung – Aliansi Masyarakat Panjang Bersatu menegaskan penolakan terhadap provokasi yang dilakukan oleh segelintir oknum yang mengaku mewakili warga Panjang terkait penanganan musibah banjir di Kampung Bahari, Kampung Baru Panjang Utara, dan Panjang Selatan.

Tokoh masyarakat Panjang, H. Musabaqoh, bersama tokoh pemuda sekaligus praktisi hukum, Ryan, menyayangkan tindakan oknum yang mengklaim mewakili warga Panjang dan menggunakan bahasa yang arogan serta tanpa etika.

“Kami sangat menyesalkan ulah oknum yang mengaku sebagai mahasiswa, yang seharusnya menjadi contoh dengan mengedepankan sopan santun. Namun, mereka justru bertindak tanpa moralitas,” ujar H. Musabaqoh dengan nada tegas.

Ia menambahkan, masyarakat Panjang merasa tidak puas dengan aksi oknum-oknum yang menggelar demonstrasi di depan pagar Pemkot Bandar Lampung. Aksi tersebut seolah-olah menyatakan bahwa warga Panjang merasa dizalimi akibat keterlambatan Walikota Bandar Lampung dalam merespons musibah banjir.

“Justru, kami sebagai warga Panjang mengucapkan terima kasih atas respon cepat yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam penanggulangan serta pemulihan pasca banjir bandang yang terjadi pada 21 April 2025,” tambahnya.

Masyarakat Panjang juga menyatakan dukungannya terhadap langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir di masa mendatang.

Anwar, seorang warga Panjang Utara, mengklarifikasi isu mengenai ketidakhadiran Walikota di lokasi musibah. “Kami yang merasakan langsung. Bunda Eva datang malam-malam, meski hujan, bersama camat, TNI-Polri, BPBD, Damkar, dan Satpol PP yang semuanya bekerja keras untuk mengevakuasi warga,” ujar Anwar.

Anwar mengungkapkan kekecewaannya atas tuduhan yang menyebutkan Walikota tidak turun ke lokasi musibah. “Kami merasa tersinggung dan sakit hati atas tindakan oknum yang merasa paling benar berbicara tentang penanganan bencana ini,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa tindakan oknum yang mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada Walikota dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap pemimpin yang telah dipilih dan dihormati oleh masyarakat Panjang. “Kami mengultimatum kepada oknum yang mengatasnamakan warga Panjang: jika hal ini terulang, kami akan menanggapinya secara langsung. Kami tidak terima jika ada yang mengeluarkan pendapat dengan menyalahgunakan nama warga Panjang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Anwar mengungkapkan bahwa tidak ada warga Panjang yang ikut dalam aksi demonstrasi tersebut. “Kami mengecam keras tindakan oknum yang menggelar aksi di depan Gedung Pemerintah Kota Bandar Lampung tanpa mewakili suara kami,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten ini di Proteksi !!